Goresan Pena

SEPEDA DI ATAS MEJA

"Siapa yang hari ini ke sekolah membawa sepeda?" tanyaku pada siswa dikelas saat mulai membuka pembelajaran matematika pagi ini. "saya pak!" jawab beberapa siswa mengacungkan tangan merespon pertanyaanku. Aku pilih salah satu siswa sembari menanyakan ciri-ciri sepedanya dan dimana ia meletakkannya. "Tunggu ya sebentar, bapak keluar dulu" sambil melangkah keluar kelas meninggalkan mereka yang masih dalam raut wajah penuh rasa penasaran.
Tak lama setelah mendapatkan sepeda yang kumaksud, kunaiki sepeda siswa tersebut berkeliling lorong kelas yang disambut riuh suitan siswa dan decak kagum siswa kelas lain. Tambah heboh ketika sepeda yang kunaiki masuk ke kelas tersebut. "Maaf ya sepedanya bapak pinjam sebentar" senyumku pada siswa tersebut yang disambut anggukan pelan.

Setelah turun dari sepeda spontan kuangkat dan kubalikkan posisi sepeda tersebut. Dengan posisi ban diatas dan kursinya dibawah kuletakkan sepeda tersebut tepat diatas meja guru. Sontak seisi kelas tambah riuh "waahhh ada apa ini Pak" tanya mereka keheranan. Kujawab dengan mantab "hari ini kita belajar tentang unsur-unsur lingkaran". Kelas pun di mulai dengan aksi memukau dari sang guru.
Hari itu, aku mengajarkan tentang unsur-unsur lingkaran. Jika tak ingin repot-repot, secara sederhana bisa saja aku cukup menggambarkan sebuah garis melingkar di papan tulis membentuk lingkaran. Kemudian menuliskan bagian-bagian dari lingkaran sama persis dengan yang ada di buku paket. Tapi, aku tidak memilih cara itu. Aku sudah merencanakan akan memberikan sesuatu yang spesial hari ini. Anak-anak mesti mendapatkan pengalaman dan hal baru yang harus membuat mereka takjub dan lebih cepat memahami materi pembelajaran.
Dengan mendengar, melihat, menyentuh dan merasakan hal baru tentang unsur-unsur lingkaran dari roda ban sepeda, semua indera terlibat dalam menerima materi pembelajaran. Terkadang aku juga membawa potongan semangka yang juga dapat menjelaskan tentang bagian dari lingkaran lainnya.
Dari roda sepeda, siswa akan melihat langsung mana titik pusat lingkaran, jari-jari lingkaran, diameter, keliling, juring dan unsur lainnya. Dari roda sepeda juga anak-anak bisa menyaksikan model jari jari lingkaran luar dan dalam. Menggunakan potongan semangka akan terlihat unsur juring dan tembereng.
Spontanitas, penuh kejutan dan sesuatu yang baru menjadi hal menarik dari racikan bumbu mengajar di kelas bagi seorang guru. Tanyakan pada diri apa hal menarik dan baru yang akan saya berikan untuk anak-anak di kelas hari ini. Tanyakan pada diri pengalaman baru apa yang telah kita berikan buat anak-anak di kelas. Tanyakan pula kepada diri anda apakah anak-anak puas dengan cara mengajar anda selama ini di kelas. Duduk sejenak mengevaluasi diri dalam hal kinerja dalam mengajar menjadi hal yang sangat penting bagi guru untuk menjaga spirit kreatif dalam mengajar.
Rutinitas harian dari satu kelas ke kelas lainnya dengan materi yang terus berulang tentu bukan tidak mungkin akan menimbulkan kebosanan dalam mengajar. Perasaan ingin kembali kepada metode jadul nan tradisional selalu menghantui. Kita pun menikmati pola mengajar satu arah tersebut.
Buatlah siswa terpesona dengan kita sebagai guru. Mempesona bukan dengan tampang keren atau riasan mencolok. Mempesona bukan pula dengan gaya yang mentereng dan saban hari menyebutkan kelebihan diri. Mempesonanya guru itu ketika siswa takjub dan terheran-heran dengan hal baru yang belum pernah sekalipun ia dapatkan dari guru guru sebelumnya.

Mempesona itu mengajar dengan gaya. Gaya yang membuat siswa terpesona. Pesona mengajar yang terekam lama oleh siswa. Bahkan ketika ia telah lulus dari sekolah. Bagi mereka, metode guru mengajar yang berbeda, lain dari yang lain, dan unik akan selalu dikenang dan membekas dalam ingatan mereka.

Syabarruddin

0 komentar:

Posting Komentar